Menambahkan dukungan CloudFlare di Nginx

Gambar
Bagi kamu yang menggunakan CloudFlare  sebagai CDN maka selain kamu bisa dapetin peningkatan kecepatan akses website juga kamu akan lebih aman dari serangan spammer, bot juga DDoS minimal.  Sistem CloudFlare adalah berposisi sebagai Reverse Proxy di depan website kamu, sehingga semua request yang masuk akan melewati jaringan server CloudFlare baru diteruskan ke server hosting kamu. Masalahnya kalau kamu asal saja memasang dan mengaktifkan CloudFlare di website kamu dan server  Nginx  kamu belum disetting untuk mendukungnya, otomatis seluruh alamat IP pengunjung yang masuk akan menggunakan milik CloudFlare. Jelas saja ini akan mencederai hasil software statistik dan analisa yang dipasangkan. Paling sederhana kamu bakal kerepotan membedakan pengunjung karena semuanya melewati CloudFlare. Sebenarnya CloudFlare itu dalam setiap aksesnya ke server kamu dia akan menyisipkan header berisikan informasi alamat IP sebenarnya dari si pengunjung ( CF-Connecting-IP  atau...

Instalasi Windows dari Image

Image system yang dikonfigurasi dan dipelihara dengan baik bisa mengurangi waktu instalasi dan support. Image juga menstandardisasi sistem serta mengurangi kejutan pada waktu panggilan support.

Produk pembuatan image dari pihak ketiga, seperti Norton Ghost atau Altiris Client Management Suite, sangat mempermudah proses pembuatan image dan pemeliaharaan. Berikut adalah hal-hal yang akan membantu Anda dalam membuat image system Windows yang andal dan supaya berhasil menginstalasinya.

Sebisa Mungkin Buat Beberapa Image
Mempunyai beberapa atau satu, image system mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk membangun dan memlihara image dan mempermudah proses instalasi. Windows sebelum XP sering kali membutuhkan image yang berbeda untuk setiap hardware desktop. Windows XP dan versi selanjutnya memungkinkan Anda menginstalasi satu image ke beberapa hardware asalkan image memenuhi beberapa kondisi.

Kecuali desktop Anda mempunyai konfigurasi hardware yang benar-benar sama, Anda harus mengetes image di setiap jenis komputer yang Anda gunakan. Meskipun desktop tidak harus mempunyai konfigurasi perangkat Plug-and-Play yang sama, mereka harus mendukung HAL dan perangkat penyimpanan yang sama. Jika Anda ingin menggunakan image untuk desktop dan laptop, maka Anda harus mengetes image ke keduanya.

Pertama, komputer asal dan tujuan harus mempunyai Hardware Abstraction Layers (HAL) yang identik. Kedua, komputer asal dan tujuan harus mempunyai dukungan Advanced Configuration and Power Interface (ACPI) yang sama. Ketiga, komputer asal dan tujuan harus mempunyai kontroler penyimpanan yang sama (IDE atau SCSI). Keempat, Anda harus mempunyai driver untuk semua perangkat Plug-and-Play pada komputer tujuan.

Terakhir, harddisk komputer tujuan harus berukuran sama dengan harddisk komputer asal. Jika harddisk komputer tujuan lebih besar, partisi primer tidak akan menyertakan ruang tambahan. Jika partisi primer diformat menggunakan NTFS, Anda bisa memperluas partisi dengan menggunakan ExtendOemPartition pada file sysprep.inf.

Tes dan Tes Ulang Image
Kecuali desktop Anda mempunyai konfigurasi hardware yang benar-benar sama, Anda harus mengetes image di setiap jenis komputer yang Anda gunakan. Meskipun desktop tidak harus mempunyai konfigurasi perangkat Plug-and-Play yang sama, mereka harus mendukung HAL dan perangkat penyimpanan yang sama. Jika Anda ingin menggunakan image desktop dan laptop, maka Anda harus mengetes image ke keduanya.

Buat Satu CD untuk Menginstalasi Update dan Service Pack yang Relevan
Pada waktu Anda menginstalasi update atau service pack Windows, instalasi membuat back-up dari file eksisting supaya Anda bisa meng-uninstall update atau service pack tersebut. File uninstall tersebut tidak perlu untuk dan bisa memperbesar image Anda. Buatlah image sekecil dan sebersih mungkin. Daripada menginstalasi Windows pada komputer asal lalu mengintalasi setiap service pack, buat CD slipstream berisi semua update yang relevan dan instalasi dari CD tersebut.

Konfigurasi Properties Semua Aplikasi Microsoft
Jika image berisi aplikasi Microsoft, seperti Office, Anda harus mengonfigurasi sumber instalasi setiap aplikasi dengan benar. Jika file instalasi korup atau user ingin menginstalasi fitur aplikasi yang baru, Windows Installer akan mencari file yang dibutuhkan dengan menggunakan path sumber instalasi. Jika aplikasi diinstalasi dari CD, maka path sumber adalah huruf drive instalasi lokal. Jika aplikasi diinstalasi dari image CD jaringan, maka path sumber adalah lokasi jaringan.

Sering kali membantu jika mempunyai path sumber instalasi selain dari default atau beberapa path sumber: user tidak butuh CD instalasi; jika satu sumber tidak tersedia maka user akan mempunyai back-up; jika setiap kantor wilayah mempunyai sumber instalasi sendiri, maka traffic jaringan akan berkurang.

Setelah menginstalasi aplikasi, Anda bisa menentukan path sumber yang baru dengan mengedit key registry berikut: HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Classes\Installer\Product Code\SourceList\Net. Di mana "Product Code" adalah kode produk aplikasi. Sebagai contoh, key registry berikut menunjukkan kode produk untuk Microsoft Office 2003: HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Classes\Installer\Products\9040110900063D11C8EF10054038389C.

Pastikan Image Berisi Semua Lisensi dan Software Free yang Dibutuhkan
Jika organisasi Anda mempunyai lisensi WinZip, VPN client, SnagIt, atau utiliti yang lain, masukkan mereka ke image. Sama juga, pastikan image berisi aplikasi freeware yang biasa digunakan—Adobe Acrobat Reader, Microsoft Visio Viewer, dan sejenisnya. Dengan memasukkan aplikasi tersebut ke image maka Anda tidak perlu menginstalasi mereka nanti.

WinZip memang hanya butuh waktu instalasi selama lima menit, tetapi coba bayangkan jika harus diinstalasi ke 1000 komputer. Total waktu yang dibutuhkan adalah 5000 menit atau lebih dari 83 jam. Meskipun Anda memasukkan aplikasi dengan paket instalasi jaringan, tetap saja Anda harus membuat paket dan menangani instalasi yang gagal. Masukkan utiliti tersebut ke image untuk menghemat waktu Anda dan user.

Buat Profile Default User yang Bersih
Ingat bahwa profile Default User pada image akan di-copy ke setiap desktop pada organisasi yang di-image. Dengan demikian, Anda harus berpikir masak-masak pada waktu membuat profile ini. Tentukan apakah Anda ingin menggunakan menu Start default Windows XP atau menu Start klasik. Bagaimana tampilan menu Program yang Anda inginkan? Apakah semua shortcut bekerja dengan baik? Shortcut apa yang Anda inginkan pada Desktop?

Untuk membuat profile Default User image, Anda harus membuat user profile baru pada komputer asal (namanya terserah Anda), konfigurasi profile sesuai keinginan Anda, dan kemudian gunakan untuk mengganti isi folder profile Default User—biasanya ada di C:\Documents and Settings\Default User.

Defrag Komputer Asal Sebelum Membuat Image
Setelah Anda membuat dan mengetes konfigurasi komputer asal, defrag harddisk sebelum membuat image. Pada waktu menginstalasi software, maka ada kemungkinan Anda memfragmentasi harddisk. Jangan bawa fragmentasi ini ke setiap komputer tujuan sehingga setiap user nanti harus mendefragmentasi harddisk mereka setelah proses image selesai. Trik sederhana ini akan menghemat waktu Anda dan user dalam jangka panjang.

Microsoft System Preparation Tool (Sysprep)
Sysprep merupakan tool yang didesain untuk system administrator, Original Equipment Manufactures (OEMs), dan lainnya yang harus menginstalasi operating system Windows XP pada beberapa komputer secara otomatis. Setelah melakukan setup awal pada satu komputer, Anda bisa menjalankan Sysrep untuk mengkloning komputer contoh. Sebelum menggunakan tool Sysprep, hardware komputer Anda dan perangkat yang berhubungan harus memenuhi kebutuhan berikut:

Komputer asal dan tujuan harus mempunyai HAL yang kompatibel. Sebagai contoh, MPS (multiprocessor systems) Advanced Programmable Interrupt Controller (APIC) harus menggunakan APIC HAL yang sama. HAL Programmable Interrupt Controller (PIC) standar tidak kompatibel dengan APIC HAL atau MPS HAL; Komputer asal dan tujuan harus mempunyai dukungan Advanced Configuration and Power Interface (ACPI) yang sama.

Perangkat Plug-and-Play pada komputer asal dan tujuan, seperti modem, kartu suara, kartu jaringan, dan kartu grafis, tidak harus dari pabrikan yang sama. Namun, driver perangkat tersebut harus tersedia; Software disk-imaging pihak ketiga atau perangkat duplikasi disk diperlukan. Produk ini akan membuat image dari harddisk komputer dan juga menduplikasi image ke harddisk lain atau menyimpan iamge pada disk terpisah.

Ukuran harddisk pada komputer tujuan paling sedikit harus sama ukurannya dengan harddisk pada komputer asal. Jika komputer tujuan mempunyai harddiks yang lebih besar, selisihnya tidak akan dimasukkan ke partisi primary. Namun, Anda bisa menggunakan ExtendOemPartition pada file Sysrep.inf untuk memperbesar partisi primary jika diformat dengan sistem file NTFS.

Download Windows XP Service Pack 2 Deployment Tools dari Situs Web Microsoft
Meskipun tools ini terdapat pada CD Windows XP, Anda harus men-download kumpulan deploy tool terbaru, seperti Windows XP Service Pack 2 Deployment Tools, dari situs Web Microsoft (http://www.microsoft.com/downloads/details.aspx?FamilyID=3e90dc91-ac56-4665-949b-beda3080e0f6&displayLang=en). File ini berisi file update dan dokumentasi yang membantu pada waktu membuat dan menginstalasi image ke beberapa komputer.

Gunakan Software Image dan Deployment Tools dari Pihak Ketiga Jika Tersedia
Produk disk imaging pihak ketiga, seperti Norton Ghost atau Altiris Client Management Suite, sangat mempermudah pembuat dan pemeliharaan image. Anda bisa membuka dan mengedit image tanpa harus benar-benar menginstalasi image pada komputer tujuan dan kemudian membuat ulang image. Ini akan menghemat banyak waktu pada waktu meng-update image Anda. Tool pihak ketiga ini juga mempunyai keuuntungan lain, seperti memungkinkan Anda untuk memasukkan startup script ke image.

Gunakan PXE Server
Protokol dan service Preboot Execution Environment (PXE) bisa digunakan untuk memboot PC dan men-download software sistem dari jauh. Kebanyakan desktop modern mempunyai kartu jaringan (NIC) yang bisa PXE. Dengan menggunakan Remote Installation Services (RIS) atau aplikasi instalasi pihak ketiga, seperti Altiris Client Management Suite, dan PXE server, Anda bisa meng-image komputer tujuan dari jauh.

Update Image Secara Reguler
Seiring dengan pembelian perangkat baru maka sudah pasti Anda perlu meng-update image dengan driver yang sesuai. Anda juga pasti ingin memasukkan Windows Service Pack dan update sekuriti yang penting. Ini bukan berarti Anda harus meng-update image setiap bulan pada waktu Microsoft merilis patch baru. Namun, Anda harus mengupdate image jika ada perubahan sistem yang signifikan, seperti menggunakan service pack baru, membeli lisensi baru, menginstalasi suite office baru, dan seterusnya.

Membuat CD Windows XP SP2
Setelah menginstalasi Service Pack 2 (SP2), Anda mungkin berpikir apa yang harus dilakukan jika Anda ingin membangun ulang sistem dari dasar dengan cara format ulang-instalasi ulang. Supaya tidak harus menginstalasi ulang SP2, Anda bisa membuat CD Windows XP SP2 dengan menggunakan CD XP original Anda, instalasi SP2 versi jaringan, dan suatu perintah khusus. Cara membuatnya:
1.  Buat dua folder pada direktori root harddisk: satu bernama WXP-SP2 dan satu lagi bernama D-SP2.
2.  Copy seluruh isi CD XP original ke folder WXP-SP2.
3.  Download instalasi SP2 versi jaringan dan copy ke folder D-SP2.
4.  Ganti nama file Windows XP-KB835935-SP2-ENU.exe menjadi Wxpsp2.exe
5.  Buka jendela command prompt dan pada prompt ketik cd\D—SP2 dan tekan [Enter].
6.  Pada prompt, ketik Wxpsp2.exe /integrate:C:\WXP-SP2 dan tekan [Enter].
7.  Pada waktu ekstraksi dan integrasi selesai, Anda bisa meng-copy seluruh isi C:\WXP-SP2 ke drive CD-RW dan bakar file tersebut ke CD. Perlu dicatat bahwa CD Windows XP SP2 yang dibuat tidak bootable. Membuat CD bootable caranya lebih kompleks yang membutuhkan tools seperti IsoBuster dan aplikasi burning seperti Nero atau Roxio.


Mempersiapkan Komputer Asal untuk Sysprep
Untuk mempersiapkan komputer asal buat sysprep pada Windows XP, lakukan langkah berikut:
1.  Pada komputer asal, instalasi operating system dan setiap program yang ingin Anda instalasi pada komputer tujuan.
2.  Klik Start, Run, ketik cmd, kemudian klik OK.
3.  Pada command prompt, pindahlah ke folder root drive CD, dan ketik md Sysprep.
4.  Masukkan CD operating system Windows XP ke dalam drive CD-ROM atau DVD-ROM, dan kemudian buka file Deploy.cab pada folder \Support\Tools. Untuk memastikan apakah Anda menggunakan versi file Deploy.cab yang sesuai untuk service pack Anda, gunakan file deploy.cab yang disertakan bersama service pack.
Kunjungi situs Web Microsoft (http:www.microsoft.com/windowsxp/downloads/default.mspx) untuk men-download versi yang sesuai untuk service pack Anda.
5.  Copy file Sysprep.exe dan Setupcl.exe ke folder Sysprep. Jika Anda menggunakan file Sysprep.inf, copy juga file tersebut ke folder Sysprep. Supaya tool Sysprep bisa berfungsi dengan benar, file Sysprep.exe, Setupcl.exe, dan Sysprep.inf harus berada dalam folder yang sama.
6.  Keluarkan CD operating system Windows XP.
7.  Pada command prompt, ketik cd Sysprep untuk pindah ke folder Sysprep.
8.  Jalankan tool Sysprep dengan mengetikkan perintah berikut pada command prompt: Sysprep /optional parameter, di mana optional parameter adalah parameter yang ingin digunakan. Jika Anda ingin menjalankan file Sysprep.exe dari folder %systemdrive%\Sysprep, file Sysprep.exe menghilangkan seluruh folder beserta isinya setelah selesai.
9.  Microsoft menyarankan bahwa setelah Anda menjalankan file Sysprep.exe pada komputer asal, isolasi komputer asal dari jaringan di mana image nantinya akan digunakan untuk menghindari konflik NetBIOS. Ini memungkinkan tool Sysprep untuk menyelesaikan Setup, bergabung ke domain yang ditentukan, dan menggunakan nama komputer baru yang ditentukan pada file Sysprep.inf.
Membuat File Sysprep.inf
File Sysprep.inf merupakan file teks yang membuat jawaban untuk serangkaian kotak dialog graphical user interface (GUI). Untuk membuat file Sysprep.inf yang Anda bisa menggunakan editor teks atau tool Setup Manager yang terdapa pada CD Windows XP dan juga terdapat pada Microsoft Windows XP Rescue Kit. File jawaban harus diubah namanya menjadi Sysprep.inf, dan harus berada di folder Sysprep pada root drive di mana Windows XP diinstalasi, atau file tersebut bisa berada di disket. Jika diberi nama berbeda maka Setup akan mengabaikannya. Untuk menginstalasi tool Setup Manager dan membuat file jawaban, lakukan langkah berikut:
1.  Buka My Computer, kemudian buka folder Support\Tools pada CD Windows XP.
2.  Klik ganda file Deploy.cab untuk membukanya.
3.  Pada menu Edit, klik select All.
4.  Pada menu Edit, klik Copy To Folder.
5.  Klik Make New Folder. Ketik nama yang Anda inginkan untuk Setup Manager, kemudian tekan [Enter]. Contoh: ketik setup manager, kemdian tekan [Enter].
6.  Klik Copy.
7.  Buka folder yang baru saja Anda buat, dan kemudian klik ganda file Setupmgr.exe. Windows Setup Manager Wizard akan muncul.
8.  Ikuti instruksi pada wizard untuk membuat file jawaban.
Lebih Lanjut



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesalahan pada Pemrograman

Log Audit Trail pada Aplikasi Database

Sembunyikan Menu dengan Registry Editor